Selamat Datang di Blog Resmi Komunitas Blogger dan Netters Nunukan Kalimantan Timur

Komunitas Blogger & Netter's Nunukan

- Blogger - Friendster - Forum Nunukan - Ikatan Pelajar & Mahasiswa Nunukan - Nunukan News
Back To Nature, Save Our Forest Now and Stop Global Warming
www.blogger-nunukan.blogspot.com


Sabtu, 26 Juli 2008

Kunjungi Patok Perbatasan

Pejabat Lemhanas RI Kunjungi Patok Perbatasan
Frans : Kumpulkan Data untuk Pertimbangan Pembangunan

NUNUKAN-Patok perbatasan antara Indonesia-Malaysia yang berada di desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik, kemarin kembali dikunjungi oleh pejabat pusat dan provinsi.

Rombongan yang hadir, kali ini dipimpin langsung oleh Brigjen TNI (Purn) Ir Agus Susarso dari Lemhanas RI, sedangkan dari provinsi, selain Asisten Pemerintahan Pemprov Kaltim Drs Sjahruddin juga hadir Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kaltim. Kepala Pusat Balitbang Dephum Brigjen TNI (Purn) Frans B Workala yang ikut dalam rombongan ini memastikan, tinjauan ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Sebatik kali ini dilakukan guna mendapatkan data-data riil di lapangan sebagai bahan kajian.

Dan data-data yang dihasilkan nanti, akan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan wilayah perbatasan.

“Di antaranya, desain seperti apa pembangunan yang tepat dilakukan untuk daerah perbatasan,” kata Frans yang memastikan kajian yang dilakukan agar rancangan pembangunan yang dilakukan menjadi lebih fokus.

Disebutkan, sudah cukup banyak kunjungan dari berbagai lembaga baik pemerintah pusat maupun provinsi pada garis perbatasan di Pulau sebatik ini.

Alasannya selalu hampir sama, menyikapi masalah serta wacana pembangunan daerah perbatasan, namun sampai sekarang hasil dari kunjungan demi kunjungan tersebut belum membuahkan hasil seperti yang dijanjikan, Frans menegaskan, justru dari setiap kunjungan-kunjungan tersebut akan diperoleh banyak masukan guna mendapatkan sebuah kesimpulan permanen, bagaimana sebaiknya pembangunan diwilayah perbatasan ini dilakukan.

Setelah kunjungan ke lapangan ini, rombongan dipastikan melaksanakan seminar masalah perbatasan yang akan digelar pagi ini di lantai lima gedung Kantor Bupati Nunukan. Menjawab pertanyaan apakah cukup memadai, dari hasil kunjungan lapangan yang hanya beberapa jam ditambah seminar dengan waktu yang cukup singkat dapat mengakomodir permasalah yang ada wilayah perbatasan serta penentuan kebijakan pembangunan wilayah perbatasan yang akan dilakukan.

Frans memastikan rasa optimisnya. Alasannya, selain kunjungan dan seminar yang dilakukan, mereka juga sudah memiliki sejumlah referensi untuk mendukung data yang akan diolah.
“Di antaranya, ya hasil kunjungan-kunjungan yang pernah dilakukan para pejabat sebelumnya,” kata dia.

Baca Selengkapnya......

Selasa, 15 Juli 2008

Tak Usah Iri pada Malaysia

Tak Usah Iri pada Malaysia

650 Personel TNI-AD Ditugaskan di Perbatasan Nunukan dan Tarakan

NUNUKAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) 613/Raja Alam pimpinan Letkol Inf Robert Giri tiba di Nunukan pada Sabtu (12/7). Satgas beranggota 650 personel TNI-AD tersebut bertugas menjaga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Nunukan dan Tarakan. Di Nunukan, separo di antara pasukan itu akan disebar di 23 pos perbatasan.

Setelah upacara penyambutan yang dipimpin Dandim 0911/NNK Letkol Inf Drs Basri, Giri memaparkan bahwa satgasnya sudah tidak asing dengan medan perbatasan tersebut. Bukan kali pertama mereka ditugaskan di sana. Pada 1987, satgas itu pernah ditugaskan di perbatasan ketika masih bernama Satgas Tonpam 613/RjA. "Selanjutnya, pada 2006, kita konsolidasi. Kini, kami kembali bertugas untuk operasi di perbatasan tersebut lagi," paparnya.

Yang tidak berubah banyak, menurut dia, infrastruktur di dekat perbatasan kurang mendukung. Harapannya, kekurangan itu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Kondisi tersebut diperparah dengan fasilitas penunjang yang juga terbatas. "Kami hanya mengandalkan satu helikopter dengan kapasitas, daya angkut, dan jarak tempuh terbatas," imbuhnya.

Meski begitu, dia berharap personelnya tidak "iri" dan membandingkan dengan fasilitas dan infrastruktur personel penjaga perbatasan Malaysia. "Standar kita dengan mereka berbeda. Kita tidak bisa membanding-bandingkan kesejahteraan. Yang penting, melaksanakan tugas dengan baik," terangnya.

Basri mengungkapkan, sebagian besar pos perbatasan sudah permanen. Perbaikan juga terus dilakukan setiap tahun. Dia mengakui bahwa sarana dan prasarana transportasi memang menjadi kendala. "Kami memberdayakan yang ada. Kami sudah usulkan kepada pusat," ucapnya. (dew/jpnn/ruk)http:jawapos.com

By : Generasi Perbatasan

Baca Selengkapnya......
Mari Membangun Dengan Menghormati Hak-Hak Rakyat dan Hak-Hak Alam